Judul Buku: The Leader in Me, Kisah Sukses Sekolah dan Pendidik Menggali Potensi Terbesar Setiap Anak
Penulis: Stephen R. Covey
Alih Bahasa: Fairano Ilyas
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 1, 2009
Tebal: xxxi +294 halaman
Dimuat di Pontianak Post, Sabtu/15 Januari 2011
"Makhluk liar yang saya kenal dua minggu lalu telah berubah menjadi anak lembut. Ia duduk di samping saya saat saya menulis jurnal ini, wajahnya tenang dan bahagia…Kini menjadi tugas menyenangkan sayalah untuk mengarahkan dan membentuk kecerdasannya yang indah yang mulai menggugah jiwanya.” (Anne Sullivan Macy, Gurunya Hellen Keller, hlm 241)
Stephen R. Covey terkenal karena buku bestseller “The 7 Habits of Highly Effective People.” Bahkan majalah Times mengukuhkan Covey sebagai salah satu tokoh terbesar Amerika. Dalam buku “The Leader in Me” Covey mengisahkan ihwal proses pembelajaran di sekolah dasar A.B. Combs. SD tersebut terletak di North Carolina USA.
Dibandingkan SD lain di kota tersebut A.B Combs tergolong sekolah yang relatif sederhana. Kendati demikian A.B. Combs tetap menjadi SD favorit. Para orang tua berlomba untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sana. Situasi ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di Indonesia. Sebab di sini biasanya orang tua lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang memiliki fasilitas belajar relatif mewah.
Covey memaparkan bahwa keunggulan A.B. Combs tidak terletak pada kelengkapan fasilitas, tapi pada proses pembelajarannya. Para guru di A.B. Combs memfokuskan pada pengembangan karakter anak didik (character building). Selain itu, mereka juga mengajarkan ketrampilan (skill) seputar membuat pilihan yang tepat, bergaul secara empatik, dan pengelolaan waktu (time management).
A.B. Combs merancang pembelajaran semacam itu karena melihat kondisi global abad 21 yang identik dengan perubahan cepat. Sehingga niscaya dibutuhkan manusia yang memiliki karakter unggul dan kemampuan pemecahan masalah (problem solving). Misalnya pada bagian ke-10 berjudul, “Membawanya Pulang,” Hardin Engelhardt, orang tua salah satu murid menulis e-mail, “…hari ini ialah hari kedua putri saya bersekolah di Combs. Ia duduk di kelas tiga. Ketika kami tiba di rumah, ia dan saudaranya mulai bertengkar. Setelah kurang dari sepuluh detik putri saya berkata, “Saya tak mau bertengkar denganmu. Saya ingin proaktif, tidak reaktif. Kita dapat mencari solusi sama-sama menang. “ Kami sangat bahagia berada di Combs dan menjadi bagian dari sebuah program yang menakjubkan yang telah Anda dirikan di sana. Terima kasih!.”
Keistimewaan lain dari buku ini ialah pemuatan foto-foto kegiatan para murid di A.B Combs. Misalnya foto Walter Vozzo yang tengah berpidato di depan 140 pengunjung dewasa (halaman 101). Memang menurut para pengunjung di sana, yang mencolok dari karakter siswa ialah kepercayaan diri, khususnya tatkala mereka berdiri dan berpidato di hadapan hadirin dewasa.
Buku ini bisa menjadi sarana refleksi bagi para orang tua murid dan segenap civitas akademika dari level play groups, PAUD, SD bahkan sampai tingkat Perguruan Tinggi. Menyitir Covey, “…orang muda masa kini mungkin tidak siap memimpin korporat multinasional saat mereka baru tamat kuliah, tapi mereka sedikitnya mampu membuat keputusan kehidupan dasar secara efektif, merasa diri bernilai, berjalan dengan rasa percaya diri, dan bermimpi.” Selamat membaca!