Dimuat di Majalah Salam Damai edisi Mei 2014
Para pakar pendidikan menganjurkan agar membaca, menulis, dan berhitung atau disingkat 'calistung' tidak diajarkan di TK. Karena masa kanak-kanak ialah saat untuk bermain. Demikian ucapan Chris Subagya dalam pembukaan workshop 'Bermain dengan Calistung, Tips Mendampingi Anak agar Kreatif dan Mandiri' di ruang Kepodang, Penerbit PT. Kanisius, Jln. Cempaka No. 9 Deresan, Yogyakarta pada Sabtu (1/2).
Lebih lanjut ketua bidang kependidikan umum PT Kanisius ini mengatakan, "Tapi realitas di lapangan masyarakat justru menuntut begitu lulus TK anak harus bisa calistung. Kalau ada TK yang murid-muridnya tak bisa Calistung jadi tak laku.”
Pendapat ini diamini DR. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psi, Psikolog Klinis Anak yang tampil sebagai narasumber. Konselor di Lembaga Pengembangan Diri dan Komunitas “Kemuning Kembar” tersebut merasa sedih kalau masyarakat menuntut para guru TK harus mengajarkan calistung kepada murid-muridnya.
“Padahal, proses pembelajaran semestinya mengacu pada tahap perkembangan anak. Kita perlu bersama mengedukasi masyarakat. Anak TK yang belum bisa calistung bukan berarti kurang pintar sebab setiap anak itu unik. Jangan pernah membanding-bandingkan anak yang satu dengan anak yang lain,” ujarnya.
Terakhir, narasumber Dra. Anastasia Endang Suhartini, M.Pd, mengisahkan pengalamannya sebagai praktisi pendidikan di TK Mutiara Persada.
Para pakar pendidikan menganjurkan agar membaca, menulis, dan berhitung atau disingkat 'calistung' tidak diajarkan di TK. Karena masa kanak-kanak ialah saat untuk bermain. Demikian ucapan Chris Subagya dalam pembukaan workshop 'Bermain dengan Calistung, Tips Mendampingi Anak agar Kreatif dan Mandiri' di ruang Kepodang, Penerbit PT. Kanisius, Jln. Cempaka No. 9 Deresan, Yogyakarta pada Sabtu (1/2).
Lebih lanjut ketua bidang kependidikan umum PT Kanisius ini mengatakan, "Tapi realitas di lapangan masyarakat justru menuntut begitu lulus TK anak harus bisa calistung. Kalau ada TK yang murid-muridnya tak bisa Calistung jadi tak laku.”
Pendapat ini diamini DR. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psi, Psikolog Klinis Anak yang tampil sebagai narasumber. Konselor di Lembaga Pengembangan Diri dan Komunitas “Kemuning Kembar” tersebut merasa sedih kalau masyarakat menuntut para guru TK harus mengajarkan calistung kepada murid-muridnya.
“Padahal, proses pembelajaran semestinya mengacu pada tahap perkembangan anak. Kita perlu bersama mengedukasi masyarakat. Anak TK yang belum bisa calistung bukan berarti kurang pintar sebab setiap anak itu unik. Jangan pernah membanding-bandingkan anak yang satu dengan anak yang lain,” ujarnya.
Terakhir, narasumber Dra. Anastasia Endang Suhartini, M.Pd, mengisahkan pengalamannya sebagai praktisi pendidikan di TK Mutiara Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar