Dimuat di Majalah Salam Damai, edisi Maret 2014
Judul: Teaching as Journeying, Mengayun Kaki Menjaga Hati
Penulis: Yulia Sri Prihartini
Penerbit: Kanisius
Cetakan: 1/2013
Tebal: 128 halaman
ISBN: 978-979-21-3535-0
Dalam
buku ini, Yulia Sri Prihartini memaparkan bahwa dalam setiap pejalanan
"pendidikan" pasti ada tantangan yang menghadang. Penulis juga
menceritakan dinamika pekerjaannya sebagai pengawas sekolah di Kabupaten
Sleman. Pedomannya sederhana tapi mendalam, “Guru harus sehat supaya
bisa bekerja maksimal dan bersemangat sehingga murid tersemangati. Guru
juga harus bahagia agar bisa membagi kebahagiaan untuk muridnya.”
(halaman 45).
Selain itu, menurutnya, guru juga harus senantiasa open-minded dan open hearted.
Artinya, terus mau terbuka pada perubahan, perkembangan, dan siap sedia
menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Lebih lanjut, buku ini secara
gamblang mengungkap ironi realitas dunia pendidikan di tanah air.
Karena guru harus mengajarkan hal-hal normatif, padahal yang terjadi di
lapangan justru melanggar batas-batas norma.
Yulia
mencontohkan, tatkala para guru mengajarkan kejujuran, di televisi
anak-anak melihat persidangan kasus korupsi setiap hari tiada henti. Di
ruang kelas para guru menanamkan kerukunan, tapi bentrokan dan kekerasan
ormas berkedok agama masih saja terjadi, dan lain sebagainya.
Lantas
solusinya apa? Guru yang pernah bertugas di Aceh tersebut enggan
terlalu lama berkubang dalam lembah keputusasaan dan pesimisme. Ia pun berpesan kepada para murid, "Cintailah
diri kalian. Hidup ini singkat. Isilah dengan hal-hal bermakna, bukan
hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi orang-orang di sekitar
kita.” (halaman 93).
Di tengah karut-marut dunia pendidikan nasional, buku ini menjadi sumber oase segar. Ternyata masih ada harapan dalam transformasi dunia pendidikan kita. (T. Nugroho Angkasa S.Pd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar