Dimuat di Bernas Jogja, Kamis/14 November 2013
Judul: Yoris Sebastian’s 101 Creative Notes
Penulis: Yoris Sebastian
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: IV/ April 2013
Tebal: 207 halaman
ISBN: 978-979-22-9114-8
Bagaimana caranya agar menjadi lebih kreatif? Lakukan sesuatu yang belum pernah kita alami. Misalnya, belum pernah memakan sushi? silakan mencoba. Belum pernah naik bianglala di pasar malam? bergegaslah beli tiketnya.
Yoris Setiawan selalu mencari kesempatan agar bisa melakukan hal baru. Dalam buku ini, pemenang International Young Creative Entrepreneur of the Year Awards 2006 dari British Council di London tersebut menceritakan perayaan pergantian tahun baru 2010-nya. Saat itu, ia tidur lebih awal. Karena bersama sang istri perlu bangun pukul 3 dini hari. Mereka berencana pergi ke Candi Borobudur, Magelang untuk melihat matahari terbit pertama kalinya di awal dekade.
Tatkala masih bekerja di Hard Rock Café, ia biasanya baru pulang ke rumah dan tidur pada pukul 3 dini hari. Tapi spesial untuk pergantian tahun baru 2010 tersebut, ia rela menjadi morning person (orang yang rajin bangun pagi). Keputusan tersebut berbuah manis, bersama istri tercinta ia berdecak kagum menyaksikan pemandangan nan mempesona di pelataran mandala terbesar buatan manusia tersebut (halaman 119)
Selain itu, penerima penghargaan dari Markplus untuk program musik mingguan rancangannya, I Like Monday juga mempunyai hobi baru. Ia suka mengunjungi kantor-kantor kreatif yang ada di seantero dunia. Sebut saja mulai Google, MTV, Facebook di Singapura sampai IDEO di Shanghai, dan bahkan Zappos di Las Vegas, Amerika Serikat.
Ternyata kantor-kantor tersebut selalu siap disambangi publik. Hampir semua pengalaman di sana mencerahkan dan menginspirasinya. Bahkan Zappos di Las Vegas bisa empat kali mengadakan office tour. Menurutnya, kita bisa juga menggalakkan program semacam itu di Indonesia. Terutama di perusahaan-perusahaan yang menjadikan kreativitas sebagai fondasi perusahaan. Kantor Facebook di Singapura pun memiliki semboyan unik, “Nothing is riskier than not taking the risk.” (Terjemahan bebasnya, resiko terbesar ialah tak berani mengambil resiko) (halaman 79)
Sistematika buku ini terdiri atas 101 catatan kreatif General Manager Hard Rock Cafe termuda di Asia saat masih berusia 26 tahun. Isinya mulai dari pemikiran (thought), pengamatan (observation), tindakan (action), mengajarkan ke orang lain (training others), refleksi perasaan pribadi (self reflection) dan tentu ditutup dengan doa syukur (gratitude) kepada Tuhan, Hyang Maha Kreatif.
Judulnya sebagian besar menggunakan bahasa Inggris antara lain, “Have a Good Sleep”, “A Broad Perspective”, “Watch Inspiring Movie”, “Tenacity”, “Listen”, “Initiate Conversation”, “Less Rule – Simple Rule,” dll. Pada setiap halaman genap tersaji foto, gambar, ilustrasi dan kata-kata mutiara. Tatkala pembaca membolak-balik lembaran buku ini, niscaya otak kiri dan kanan sama-sama terstimuli.
Pemenang Indonesian Young Marketers Awards 2003 dari Indonesian Marketing Association ini juga berbagi tips untuk menyemai benih kreativitas. Jangan pelit untuk mengajarkan atau menularkan semangat kreatif kepada orang lain. Ia pun mengakui dulu sangat kesulitan berbicara di depan publik. Keringat dingin jatuh bercucuran dan badan gemetaran tatkala harus berhadapan dengan khalayak ramai.
Lalu, Yoris belajar dari banyak buku tentang cara menyajikan pelatihan dengan menarik dan mudah dimengerti audiens. Sejak saat itu program trainers meeting di HRC Jakarta selalu dipenuhi para pegawai. “Di HRC-lah saya belajar bagaimana menjadi pelatih yang baik,” imbuhnya (halaman 151).
Buku setebal 207 halaman yang telah mengalami cetak ulang keempat ini kaya inspirasi positif bagi segenap anak negeri. Visi kreatif memang lebih penting ketimbang materi. Sebab senada dengan petuah Guy Laliberte, “Logika hanya bisa membawa kita dari A ke B, tapi imaginasi dapat membawa kita ke mana saja.” Selamat membaca dan salam kreatif!
Judul: Yoris Sebastian’s 101 Creative Notes
Penulis: Yoris Sebastian
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: IV/ April 2013
Tebal: 207 halaman
ISBN: 978-979-22-9114-8
Bagaimana caranya agar menjadi lebih kreatif? Lakukan sesuatu yang belum pernah kita alami. Misalnya, belum pernah memakan sushi? silakan mencoba. Belum pernah naik bianglala di pasar malam? bergegaslah beli tiketnya.
Yoris Setiawan selalu mencari kesempatan agar bisa melakukan hal baru. Dalam buku ini, pemenang International Young Creative Entrepreneur of the Year Awards 2006 dari British Council di London tersebut menceritakan perayaan pergantian tahun baru 2010-nya. Saat itu, ia tidur lebih awal. Karena bersama sang istri perlu bangun pukul 3 dini hari. Mereka berencana pergi ke Candi Borobudur, Magelang untuk melihat matahari terbit pertama kalinya di awal dekade.
Tatkala masih bekerja di Hard Rock Café, ia biasanya baru pulang ke rumah dan tidur pada pukul 3 dini hari. Tapi spesial untuk pergantian tahun baru 2010 tersebut, ia rela menjadi morning person (orang yang rajin bangun pagi). Keputusan tersebut berbuah manis, bersama istri tercinta ia berdecak kagum menyaksikan pemandangan nan mempesona di pelataran mandala terbesar buatan manusia tersebut (halaman 119)
Selain itu, penerima penghargaan dari Markplus untuk program musik mingguan rancangannya, I Like Monday juga mempunyai hobi baru. Ia suka mengunjungi kantor-kantor kreatif yang ada di seantero dunia. Sebut saja mulai Google, MTV, Facebook di Singapura sampai IDEO di Shanghai, dan bahkan Zappos di Las Vegas, Amerika Serikat.
Ternyata kantor-kantor tersebut selalu siap disambangi publik. Hampir semua pengalaman di sana mencerahkan dan menginspirasinya. Bahkan Zappos di Las Vegas bisa empat kali mengadakan office tour. Menurutnya, kita bisa juga menggalakkan program semacam itu di Indonesia. Terutama di perusahaan-perusahaan yang menjadikan kreativitas sebagai fondasi perusahaan. Kantor Facebook di Singapura pun memiliki semboyan unik, “Nothing is riskier than not taking the risk.” (Terjemahan bebasnya, resiko terbesar ialah tak berani mengambil resiko) (halaman 79)
Sistematika buku ini terdiri atas 101 catatan kreatif General Manager Hard Rock Cafe termuda di Asia saat masih berusia 26 tahun. Isinya mulai dari pemikiran (thought), pengamatan (observation), tindakan (action), mengajarkan ke orang lain (training others), refleksi perasaan pribadi (self reflection) dan tentu ditutup dengan doa syukur (gratitude) kepada Tuhan, Hyang Maha Kreatif.
Judulnya sebagian besar menggunakan bahasa Inggris antara lain, “Have a Good Sleep”, “A Broad Perspective”, “Watch Inspiring Movie”, “Tenacity”, “Listen”, “Initiate Conversation”, “Less Rule – Simple Rule,” dll. Pada setiap halaman genap tersaji foto, gambar, ilustrasi dan kata-kata mutiara. Tatkala pembaca membolak-balik lembaran buku ini, niscaya otak kiri dan kanan sama-sama terstimuli.
Pemenang Indonesian Young Marketers Awards 2003 dari Indonesian Marketing Association ini juga berbagi tips untuk menyemai benih kreativitas. Jangan pelit untuk mengajarkan atau menularkan semangat kreatif kepada orang lain. Ia pun mengakui dulu sangat kesulitan berbicara di depan publik. Keringat dingin jatuh bercucuran dan badan gemetaran tatkala harus berhadapan dengan khalayak ramai.
Lalu, Yoris belajar dari banyak buku tentang cara menyajikan pelatihan dengan menarik dan mudah dimengerti audiens. Sejak saat itu program trainers meeting di HRC Jakarta selalu dipenuhi para pegawai. “Di HRC-lah saya belajar bagaimana menjadi pelatih yang baik,” imbuhnya (halaman 151).
Buku setebal 207 halaman yang telah mengalami cetak ulang keempat ini kaya inspirasi positif bagi segenap anak negeri. Visi kreatif memang lebih penting ketimbang materi. Sebab senada dengan petuah Guy Laliberte, “Logika hanya bisa membawa kita dari A ke B, tapi imaginasi dapat membawa kita ke mana saja.” Selamat membaca dan salam kreatif!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar