Mei 24, 2009

Membangun Rumah Keberhasilan

Coretan singkat ini dimuat di Rubrik Resensi Buku, Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Minggu, 24 Mei 2009. Semoga migunani. Nuwun.

Membangun Rumah Keberhasilan

Judul Buku: Total Success, Meraih Keberhasilan Sejati
Pengarang: Anand Krishna
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 1, April 2009
Tebal: 280 halaman
Harga: Rp 53.000

Pepatah Inggris mengatakan, "Happy go lucky." Orang bahagia relatif beruntung (bejo) dan disayang Tuhan. Setiap insan mau hidup seperti itu. Lewat buku ini Anand Krishna menyuguhkan cara mencecap keberhasilan. Baik secara batin maupun lahir dalam ziarah kehidupan ini.

Mulai dengan bertanya pada diri sendiri, "Apa ukuran sukses? Jumlah rekning di ATM-kah?" Jawabnya, "Ya dan tidak" Kenapa? karena hak milik baru bermakna bila berfungsi secara sosial. Sebaliknya, bagaimana bisa berbagi kalau belum sanggup - meminjam istilah Bung Karno - berdiri di atas kaki sendiri?

Ada beberapa kriteria umum seputar keberhasilan hidup ala Anand Krishna, yakni pengendalian diri dan kepuasan batin. Kemenangan semu lewat korupsi dan manipulasi tak akan langgeng, terasa hambar ibarat sayur tanpa garam. Keberhasilan sejati justru mendorong anak bangsa untuk berbagi tanpa pamrih dengan sesama putra-putri Ibu Pertiwi, warga dunia, dan segenap titah ciptaan yang belum berhasil.

Mantan pengusaha garmen yang banting setir menjadi aktivis spiritual dan penulis produktif 120 buku lebih, paska sembuh dari penyakit Leukemia pada tahun 1991 ini menganalogikan proses meraih kesuksesan total ibarat membangun rumah. Fondasinya harus kuat, tiang pancang penyangganya musti kokoh, dan bangunan utamanya sendiri mempunyai sirkulasi udara yang memadai.Referensi utama buku ini ialah karya legendaris Napoleon Hill (Think and Grow Rich, 1937), film The Secret yang salah satu kontributornya bernama Reverend Michael Beckwith, dan wejangan Sang Mahaguru Shankara yang termaktub dalam Sadhana Panchakam. Orang bijak tak membangun rumah di atas gundukan pasir. Sebab bangunan tersebut akan mudah ambruk diterjang badai kehidupan.

Sama halnya untuk meraih keberhasilan sejati, anak manusia membutuhkan landasan niat yang kuat (will power), imaginasi kreatif (creative vision), antusiasme tinggi (enthusiasm), dan persiapan yang matang (good planning) (hlm 79-104). Khusus poin terakhir, survei menyatakan 50 persen kesuksesan ditentukan oleh penentuan arah secara jelas sebelum memulai pekerjaan (definitive purposes).

Selanjutnya, ada 4 tiang penyangga utama rumah keberhasilan, yakni mastermind alias orang-orang yang memiliki keahlian (skill) pada bidangnya. Oleh sebab itu, berendah hatilah dan belajarlah dari mereka. Pilar kedua ialah praktik (applied faith) atau dalam tradisi Kejawen disebut nglakoni. Niat atau keahlian saja tidak cukup, keduanya musti dipraksiskan dalam laku alias tindakan.

Manusia lazimnya bernafas rata-rata 15 siklus permenit. Rumus matematisnya irama nafas berbanding lurus dengan keberhasilan seseorang. Semakin pelan dan ritmis nafas, kian sukses dan bahagia hidupnya. Kenapa? Karena kadar oksigen di syaraf-syaraf otak memadai, sehingga mampu mencerna informasi dengan jernih. Inilah magnet alami yang menarik kesuksesan sungkem mencium kaki Anda.

Buku ini bukan sekedar teori, karena ia terlahir dari pengalaman workshop di Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan mancanegara. Rumus matematis keberhasilan sejati sederhana saja. Sukses Total = (Pikiran yang jernih + keyakinan yang kuat) x tindakan yang tepat. Akhir kata, salam sukses buat kita semua!

Tidak ada komentar: