Januari 26, 2009

Jalur Sepeda

Dimuat di Rubrik Surat Pembaca Harian Joglosemar, 24 Januari 2009

Kampanye Sego Segawe alias bersepeda ke sekolah dan kantor hanyalah angin lalu jika tidak diimbangi kebijakan konkret di lapangan. Misalnya dengan menyediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda dan memberi akses parkir sepeda di mal, pasar tradisional, gedung pemerintah atau swasta, kampus, rumah sakit, dan sebagainya.

Berdasarkan pengalaman penulis, bersepeda memiliki banyak keuntungan. Ngepit itu ”ASIK”. Ngepit ialah bahasa Jawa, artinya mengendarai sepeda. Entah itu pit onthel, mountain bike, ataupun jenis kereta angin lainnya. “A” singkatan dari Antipolusi. Di saat pemanasan global menggejala, usaha sekecil apa pun untuk mengurangi efek rumah kaca patut diapresiasi. “S” kepanjangannya Sehat. Menurut penelitian medis, rutin bersepeda bisa memperlancar peredaran darah, meningkatkan kinerja jantung dan menjaga vitalitas tubuh.

“I” berarti Irit. Saat harga minyak dunia serba tak menentu, kita perlu beralih pada alat transportasi yang murah meriah. Seorang kawan di WALHI memaparkan rumus -1, -5. Bila hendak bepergian kurang dari 1 km lebih baik berjalan saja dan kalau di bawah 5 km silakan bersepeda. Terakhir, “K” ialah Klasik. Bersepeda adalah kebiasaan masa silam yang masih relevan, sehingga perlu terus dilestarikan.

Sumber: http://harianjoglosemar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=32436&Itemid=1

Tidak ada komentar: