Di kaki Merapi aku bersimpuh
Di kaki Merapi aku merasa takjub
Di kaki Merapi aku merasa kecil
Di kaki Merapi aku tak bisa berkata-kata
Di kaki Merapi aku merasa utuh
Di kaki Merapi aku meneteskan air mata
Di kaki Merapi aku sirna
Tiada…
Yang tertinggal hanyalah
Gelap malam…
Dan…gemuruh keagungan abadi-Nya
Dipersembahkan utk Dedikasi dan Loyalitas Mbah Maridjan.
We Love U Mbah…
Yogyakarta, 26 Oktober 2010
Sumber: http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2010/10/27/di-kaki-merapi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar