April 04, 2014

Belajar Bahasa Inggris lewat Outdoor Study

Dimuat di Suara Guru, Rubrik Inovasi, Suara Merdeka, Sabtu/5 April 2014

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2014/04/05/257770/16/Belajar-Bahasa-Inggris-lewat-Outdoor-Study

Belajar tak melulu harus duduk manis di dalam ruangan kelas. Hanya ada media papan tulis, bangku, meja, tembok, dan lantai. Menyerap ilmu pengetahuan dan melatih kemampuan (skill) berbahasa Inggris juga dapat dilakukan di luar kelas (outdoor study).

Contohnya dengan mengajak para siswa ke tempat-tempat wisata. Tapi, para guru/fasilitator perlu selektif menentukan destinasi rekreasinya. Lebih baik memilih tempat wisata yang banyak dikunjungi para turis asing. Misalnya kalau di Magelang, Jawa Tengah, ada Candi Borobudur dan Candi Mendut.

Kalau di Yogyakarta, ada Malioboro, Taman Sari, dan Candi Prambanan. Agar para siswa dapat langsung berdialog dengan para turis memakai bahasa Inggris. Mau tak mau anak didik harus berbahasa Inggris. Kenapa? Karena mayoritas pelancong asing tersebut tidak bisa berbicara dalam bahasa Indonesia.

Alhasil, para murid bisa belajar lewat praktik (learning by doing). Kata kuncinya ialah "sersan" alias serius tapi santai. Tak apa melakukan kesalahan secara gramatikal dan perbendaharaan kosa kata terbatas, toh masih dalam tahap belajar. Yang penting, para siswa berani menyapa dan bercakap-cakap dengan bahasa Inggris.

Latihan Mental

Menurut Adelia Vera, kelebihan utama kegiatan belajar-mengajar di luar kelas adalah mendorong motivasi belajar siswa (Diva Press, 2012). Motivasi belajar itu muncul akibat setting kegiatan di alam terbuka.

Sekadar sharing pengalaman, penulis juga acap mengajak para siswa les privat ke Malioboro, Yogyakarta. Kebetulan jaraknya tak begitu jauh dari rumah. Tepat di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret banyak turis berlalu-lalang. Alhasil, para murid bisa leluasa menyapa dan mempraktikkan kemampuan berbicara (speaking) dengan menggunakan bahasa Inggris. Selain mengasah keterampilan bahasa, para siswa juga latihan mental dan belajar percaya diri.

Model belajar di luar kelas (outdoor study) tak hanya bisa diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris, tapi juga untuk mata pelajaran lain. Misalnya untuk pelajaran Biologi, para siswa bisa diajak ke taman bunga untuk mengamati proses penyerbukan yang dibantu oleh kupu-kupu. Meminjam istilah Eko Budiharjo, yang dibutuhkan hanya determinasi dan niat untuk think and act out of the box alias berpikir dan bertindak nggiwar. (24)

Tidak ada komentar: