Juni 26, 2012

Kearifan Mengisi Liburan

Dimuat di Rubrik Peduli Pendidikan, KR, Senin/25 Juni 2012

Libur t'lah tiba/libur t'lah tiba/hore! hore! hore!

Tembang yang dinyanyikan Tasya ini acapkali diputar jelang musim liburan. Ya, kini hari yang dinanti itu oleh para pelajar itu sudah di ambang pintu. Ada aneka alternatif kegiatan untuk mengisi jeda antar semester ini. Hemat penulis, perlu kearifan dalam memanfaatkan momentum tersebut.

Menarik apa yang disampaikan Dr. Prof. Musdah Mulia. Aktivis perempuan itu mengatakan bahwa esensi pendidikan ialah menyeimbangkan antara unsur feminin dan maskulin dalam diri siswa. Beliau menyampaikannya dalam acara dialog di TVRI Nasional (Perempuan Memandang Indonesia, 17 Juni 2012).

Selama ini, pendidikan formal di ruang kelas cenderung bersifat maskulin. Kenapa? karena mengandalkan otak kiri semata. Antara lain untuk menghitung, menghapal, dan memilih pilihan ganda. Ibarat bandul pendulum, cara berpikir macho ini perlu diseimbangkan dengan kelembaban rasa.

Sekolah alam Angon menyiasatinya dengan menggelar sinau mBatik alias belajar membatik. Selain mengolah kepekaan juga melestarikan budaya bangsa dan kelestarian lingkungan. Kenapa? karena bahan pewarnanya menggunakan pewarna natural. Warna ungu misalnya, ternyata bisa diramu dari kulit manggis.

Kembali ke konteks liburan sekolah. Belajar membatik hanya 1 dari begitu banyak kegiatan bermutu lainnya. Sehingga selain mengendurkan sel-sel syaraf otak bisa juga mengolah rasa pang rasa para siswa. Kata kuncinya ialah kreatif sekaligus membumi. Senada dengan sebuah petuah bijak, "Ada 2 hal yang dapat menjadi hadiah terindah bagi anak-anak kita, yakni sayap dan akar." Selamat menikmati liburan nan berkualitas! (T. Nugroho Angkasa S.Pd, Guru bahasa Inggris Sekolah Alam Angon Yogyakarta)

Tidak ada komentar: