Juni 26, 2012

Melihat Perbedaan sebagai Kekuatan

Dimuat di RimaNEWS, Rabu/20 Juni 2012
http://www.rimanews.com/read/20120620/66544/melihat-perbedaan-sebagai-kekuatan

Maria Audrey Lukito (24) terlahir di Surabaya pada 1 Mei 1988. Putri tunggal pasangan Budi Loekito dan Natalie Angela Oenarto ini sangatlah jenius. Sejak usia dini Audrey telah memperlihatkan (multi) talentanya. Saat baru berumur 16 bulan, ia sudah mengenal 26 abjad. Audrey juga piawai menarikan jemari mungilnya di atas tuts mainan kotak pensil. Genap usia 2 tahun, ia sudah lancar membaca buku.

Lantas pada tahun 1993, mereka semua hijrah ke Vietnam. Keluarga tersebut bermukin di sebuah perkampungan. Dunia anak memang saatnya untuk bermain. Audrey juga suka bercengkerama dengan para teman sebaya. Hebatnya, walau saat itu Audrey hanya bisa berbahasa Indonesia toh ia dipercaya menjadi pemimpin kelompok.

Audrey hanya membutuhkan waktu 5 tahun di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia sempat meraih penghargaan MURI ketika berusia 10 tahun. Kenapa? Karena Audrey menjadi anak Indonesia termuda yang lulus tes TOEFL dengan skor 575. Kemudian pada umur 14, ia memecahkan rekor TOEFL-nya sendiri dengan skor fantastis 670.

Pada usia 11 tahun, Indonesian Daily News menyebut Audrey sebagai Dictionary Girl (Gadis Kamus). Sebab, ia mampu menghafal kamus bahasa Inggris setebal 650 halaman.  Hebatnya lagi, berturut-turut Audrey mampu menyelesaikan pendidikan SMP dan SMA-nya hanya dalam waktu 1 tahun saja.

Selanjutnya, saat berusia 13 tahun Audrey melanjutkan studi Strata 1 (S1) di Amerika Serikat. Ia mengambil Jurusan Fisika di The College of William and Mary (WM) Virginia. Audrey menjadi mahasiswa Indonesia termuda di kampus tersebut. Ia pernah didaulat menjadi anggota Phi Beta Kappa, Honor Society Global Young Leader Conference di Washington DC. Audrey sempat berpidato di hadapan anggota kongres Senat USA.

Hanya berselang 3 tahun, ia berhasil lulus dengan predikat Summa cum Laude. Nilai rata-rata IPK-nya 3,95. Audrey menulis tesis berjudul, “Analysis of Neutrinos Emitted by Radioactivity in the Earth’s Core”. Kembali MURI memberikan rekor sebagai sarjana Fisika (S1) termuda, yaitu 16 tahun.

Buku ini juga mengungkap talenta Audrey di bidang non-akademik. Sejak SD, ia sudah memenangkan banyak tropi. Sehingga - di rumahnya di kota Surabaya - Audrey musti meletakkan semua piala hasil lomba di dalam lemari khusus. Ia sempat menjadi juara piano, menyanyi opera, dan menari balet.

Pada dinding kediamannya tersebut, tergantung aneka gambar tokoh dunia dan para saintis kondang. Bahkan semua itu dilukisnya sendiri. Sumber inspirasi Audrey berasal dari buku-buku biografi yang menjadi santapannya sejak kecil. Selain itu, ia juga menekuni olahraga berkuda dan menembak.

Kemampuan bahasa Audrey pun menakjubkan. Ia tercatat sebagai peserta termuda (14 tahun) yang mengikuti Summer Course bahasa Rusia. Bahkan Audrey berhasil lulus dengan nilai terbaik. Ia mampu menguasai bahasa ini dalam rentang waktu 2 bulan saja. Padahal standar masa kuliah lazimnya berlangsung 4 semester. Selain bahasa Rusia, Audrey juga piawai berbahasa Inggris, Mandarin, dan Ibrani.

Namun ternyata di balik pelbagai prestasi cemerlang tersebut tersimpan masa lampau nan suram. Ia sangat mengagumi Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro, dan Bung Karno. Kendati demikian, ia acap kali mengalami perlakuan diskriminatif secara sistemik. Perlahan ia menyadari bahwa tidak mungkin baginya untuk menjadi "Patriot" sebagaimana para tokoh idola tersebut.

Lewat memor ini Audrey menyuarakan tuntutan persamaan hak sebagai sesama anak bangsa dan umat manusia. Rekomendasinya sederhana, “It is time for parents to teach young people early on that in diversity there is beauty and there is strength.” Kini saatnya para orang tua di Indonesia mendidik generasi muda sejak usia dini bahwa dalam perbedaan ada keindahan dan kekuatan." Selamat membaca!
_______________________________
Peresensi: T. Nugroho Angkasa S.Pd, Guru Bahasa Inggris PKBM Angon (Sekolah Alam) Yogyakarta

Judul: Patriot
Penulis: Maria Audrey Lukito
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer (BIP)
Cetakan: 1/2011
Tebal: xiv + 135 halaman


Tidak ada komentar: