“Acara ini bagus, positif. Karena
menolong warga miskin mendapatkan pelayanan kesehatan gratis,”
begitulah komentar Donny Eggers (54) terkait acara Medical Camp (Medcamp) yang diadakan oleh Anand Krishna Centre
(AKC) Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang) di Jln. Nanas 7 RW 5 RT 1
Perumnas Kalinegoro, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis Pon (24/1/2013)
lalu.
Lebih lanjut, pegawai Depkominfo
Kabupaten Magelang tersebut menyampaikan fakta di lapangan. Ternyata
kalau warga bukan PNS dan tidak memiliki askes, sekadar periksa (check up) di Puskemas pun harus membayar. Padahal pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan utama masyarakat.
Di wilayah Kabupaten Magelang
sendiri terdapat 21 kecamatan dan 372 desa. Sedangkan jumlah dokter dan
petugas medis di Puskesmas sangat terbatas. Sehingga mobilitas mereka
kurang dapat menjangkau desa-desa seperti di pelosok lereng Sumbing dan
lereng Merapi.
“Sebaiknya acara semacam ini
diadakan rutin, dalam setahun bisa beberapa kali. Selain itu,
sosialisasinya pun harus lebih gencar agar semakin banyak warga yang
merasakan manfaatnya, ” imbuh Redaktur Majalah Berita Daerah Suara Gemilang tersebut.
Koordinator acara Medcamp, Ganjar
Adypranata Darma Putra S.Sn mengatakan bahwa kegiatan ini tak hanya
berupa konsultasi dan pemeriksaan medis, tapi juga dengan penyembuhan Neo Zen Reiki oleh para volunteer dari Pati, Semarang, Yogyakarta dan Surakarta.
Proses healing dengan
teknik sentuhan tersebut dipopulerkan kembali oleh Anand Krishna. Pasca
sembuh dari penyakit Leukemia (kanker darah) di tahun 1991, pendiri
Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB, 2006) tersebut berbagi
lewat Attunement Neo Zen Reiki. Sehingga memfasilitasi perubahan pola energi seseorang seirama dengan gelombang alam semesta.
Neo Zen Reiki ialah satu
dari 300-an lebih metode meditasi yang dikembangkan Anand Krishna.
Teknik kuno tersebut sempat dipopulerkan Sensei Usui di Jepang (kurang
lebih seratus tahun silam), “Alam adalah medan energi yang luar biasa
melimpah bagi kita, dan kalau kita berlaku sebagai Anak Allah yang
hormat terhadap Sang Ibu, kita akan selalu dipelihara oleh-Nya. Energi
Murni Alam Semesta itu akan membuat kesehatan jiwa dan raga menjadi
suatu yang sudah dimiliki dan Anda dapat mengelola kesehatan jiwa raga
Anda sendiri… tak perlu orang lain!” (Seni Memberdayakan Diri 1 - Meditasi Dan Neo Zen Reiki, Gramedia Pustaka Utama (GPU), 1998)
Asih (53), salah satu warga RW 5 RT
1 mengatakan, “Tadi saya ditensi tekanan darahnya kemudian diberi
obat. Salut untuk acara ini, karena sangat membantu dalam hal
kesehatan. Saat di-reiki badan juga terasa segar.”
Menurut salah satu sukarelawati dari Yogyakarta, Rahma Ni Dwi S.T, “Penyembuhan Neo Zen Reiki tidak menggunakan mind. Itulah aspek pembeda dengan teknik pengobatan yang memakai konsentrasi atau visualisasi. Terapi rileksasi Neo Zen Reiki justru tidak memikirkan penyembuhan. Para sukarelawan/wati hanya menjadi saluran perantara bagi aliran Energi Ilahi.”
Dari pukul 08.00-12.00 WIB
anak-anak, remaja hingga orang tua duduk rapi mengantri menunggu
giliran diperiksa oleh dr. Hardiyanto dan dr. Djoko Pramono. Kedua
dokter tersebut mengatakan bahwa sebagian besar warga merasa
pusing-pusing, capek dan pegal-pegal, serta tekanan darahnya tinggi.
Selain itu, ada beberapa orang yang terkena stroke.”
Salah satunya Prabowo (55), beliau
pernah mengidap stroke. Sehingga untuk datang ke lokasi harus dipapah
oleh tetangganya. Dulu saat masih sehat, ia bekerja sebagai makelar
penjualan mobil dan motor. Tapi kini kegiatannya sedikit terganggu.
“Acara Medcamp ini sangat berguna karena masyarakat yang kurang mampu pun bisa berobat,” ujarnya. (Reporter: Nugroho Angkasa, Fotografer: Michael Setiawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar