REP | 30 April 2011 | 16:32 218 10 1 dari 1 Kompasianer menilai aktual
Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jombang meminta FPI menggelar jajak pendapat. Sehingga kita mengetahui sikap masyarakat atas keberadaan organisasi pimpinan Rizieq Shihab tersebut. Aan Anshori, Ketua JIAD Jombang berpendapat jajak pendapat perlu dilakukan untuk membuktikan pernyataan Munarman yang mengklaim bahwa penolakan FPI di Jombang ialah rekayasa kelompok luar.
Kelompok Ahmadiyah dan liberal dituding oleh FPI sebagai kelompok luar tersebut. “Jadi saya kira kalau kita mau fair apakah masyarakat Jombang itu ditunggangi seperti yang diomongkan oleh Munarman atau yang seperti apa, saya justru ingin mempersilahkan kepada DPD FPI Jawa Timur untuk membikin polling nanti kita bantu bagaimana respon sesungguhnya oleh masyarakat Jombang ini terhadap kehadiran FPI. Saya meyakini bahwa hampir separuh lebih masyarakat Jombang itu menyatakan tidak sependapat dengan kehadiran FPI,” ujar Aan Anshori kepada awak KBR68H
Sebelumnya, warga Jombang yang tergabung dalam Front Masyarakat Menolak Kedatangan FPI menggalang tanda tangan dari sejumlah pondok pesantren (Ponpes) dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Jombang. Secara tegas mereka menolak kehadiran FPI. Kenapa? Karena kelompok tersebut kerap melakukan aksi kekerasan.
Sejumlah umat Kristiani di Jombang mengaku tidak berani menjalankan ibadah pada Minggu (24/4) silam. Sebab berdatangan ribuan orang anggota milisi sipil FPI dari berbagai daerah. Padahal pada saat yang bersamaan akan berlangsung perayaan Paskah di gereja.
Pendeta Christian Muskanan, dari Persekutuan Gereja dan Lembaga Injil Indonesia (PGLII) Jombang mengatakan bahwa warga tetap merasa khawatir. Walaupun gereja-gereja dijaga aparat kepolisian, “Jelas dalam sisi kemanusiaan merasa was-was juga, merasa kuatir, cemas sehingga ada banyak umat mendengar mereka enggan mau ikut ibadah. Takut dengan adanya kehadiran FPI dari berbagai macam daerah di luar Jombang. Kalau Jombang saja mungkin ya bisa diterima tapi ini dari luar Jombang yang seakan –akan sehingga acara mereka sudah membuat umat ini bertanya –tanya apakan kita ini aman nggak dalam ibadah ini,” ujar Pendeta Christian kepada awak KBR68H
Sumber Berita, Foto dan Kaitan: http://www.kbr68h.com/editorial/54/5548-berani-bersuara-anti-kekerasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar