Desember 16, 2013

Belajar Bahasa Inggris lewat Permainan

Dimuat di Suara Merdeka, Sabtu/14 Desember 2013

DUNIA anak-anak adalah dunia bermain. Penuh tawa, canda, dan keceriaan. Oleh sebab itu, pembelajaran Bahasa Inggris pun perlu disampaikan lewat permainan. Salah satunya dengan Inside Outside Game. Caranya sangat mudah dan dapat dimainkan oleh anak-anak usia 5 tahun ke atas.

Pertama, bagilah kelas menjadi dua kelompok. Misalnya dalam satu kelas terdiri atas 20 siswa, maka masing-masing kelompok terdiri atas 10 anak. Tak perlu dibedakan secara gender, boleh berbaur antara yang laki-laki dan perempuan.

Kedua, kelompok pertama diminta duduk bersila/timpuh. Jadi, sebelumnya perlu disiapkan alas, berupa karpet atau tikar. Sementara kelompok kedua diminta duduk di atas bangku. Alhasil, ada dua saf yang berbeda.

Ketiga, guru meminta salah satu siswa menjadi volunteer alias sukarelawan. Ia harus keluar kelas untuk beberapa saat. Tugasnya nanti menebak siswa/siswi yang berpindah tempat dari tempat duduknya. Jadi sebelum keluar ia harus memerhatikan dengan saksama susunan/barisan teman-temannya yang duduk. Baik mereka yang duduk bersila di atas karpet maupun yang duduk di atas bangku.

Keempat, selama sukarelawan tadi berada di luar (outside) kelas, anak-anak yang berada di dalam (inside) kelas boleh berdiskusi menentukan siapa yang mau berpindah tempat duduk. Minimal dua orang dan maksimal 4 orang. Agar tak terlalu mudah sekaligus tak terlampau sulit menebaknya.

Kelima, guru memanggil kembali anak yang keluar tadi. Setelah ia masuk ke dalam kelas, ia harus menunjuk siapa saja temannya yang berpindah tempat duduk. Untuk contoh instruksi dalam bahasa Inggris silakan menyimak dokumentasi Hollis Lima berikut ini http://www.youtube.com/watch?v=qcDDG1SqDxY.

Moralitas

Lewat permainan sederhana tersebut, anak-anak belajar menyimak (listening) instruksi dari guru atau fasilitator. Selain itu, mereka juga berlatih untuk bisa fokus memerhatikan susunan tempat duduk teman-temannya. Alhasil, indera pendengaran dan penglihatan mereka terstimuli secara optimal.

Dari aspek moralitas, anak-anak juga bersikap jujur dan fair. Bagi anak yang berada di luar (outside) tidak boleh mengintip dari balik jendela. Adapun bagi anak-anak yang di dalam (inside) tidak boleh memberi tahu, mereka harus diam dan bisa menjaga rahasia. Terakhir tapi penting, mereka belajar mempraktikkan percakapan dengan bahasa Inggris (conversation). Terutama tatkala berembuk menentukan 2-4 anak yang hendak berpindah tempat duduk. Selamat mencoba! (24)

—T Nugroho Angkasa SPd, guru privat Bahasa Inggris di Yogyakarta.


Tidak ada komentar: