Desember 15, 2013

Kolaborasi Musik Lica Cecato dari Brazil dan Fombi dari Indonesia

Dimuat di Targetabloid.com, Jumat/13 Desember 2013

Kamis (12/12/2013) pukul 20.00-21.00 WIB di Tembi Rumah Budaya, Bantul, Yogyakarta musikus jazz asal Brazil, Lica Cecato berkolaborasi dengan delapan musikus muda Forum Musik Tembi (Fombi) dari Indonesia. Acara bertajuk “Paint Your Life, BrazIndo Musical Calours” ini gratis dan terbuka untuk umum.

Tepat pukul 20.00 pembawa acara, Maria menyapa ramah seluruh hadirin yang berjajar duduk di sisi selatan pendopo. Ia memaparkan sejarah singkat kelahiran Forum Musik Tembi. Fombi merupakan komunitas pelaku dan penikmat musik di bawah naungan Tembi Rumah Budaya. “Komunitas ini merupakan ruang kreatif untuk mengolah, mengembangkan, dan menyosialisasikan musik. Terutama di kalangan generasi muda. Fombi telah berdiri sejak Mei 2011. Untuk info lebih komplit silakan klik di www.tembi.net,” imbuhnya.

Sedangkan, Lica Cecato seorang penyanyi dan gitaris asal Brazil. Ia gemar menggabungkan puisi, tari, dan seni rupa dengan suara jazz yang berorientasi multibahasa. Putri seorang pemain saksofon dan cucu konduktor tersebut sudah terjun di jagat musik sejak 1985. Ia pernah mendapat beasiswa penuh dari Berklee College of Music dan memenangi Sarah Vaughan Award. 

Selain itu, pada 1994 Cecato berkontribusi dalam penyusunan Music of the World dalam perayaan ulang tahun Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Album pertamanya Constelario dirilis di Brazil pada 2001 dan diproduksi oleh Junior Aguiar. Tahun-tahun berikutnya, ia aktif manggung di berbagai festival dan pameran seni di hampir seluruh penjuru dunia. Info selengkapnya bisa klik di www.licacecato.com

Selanjutnya, tanpa berpanjang lebar personil Fombi dan Lica Cecato segera naik ke pendopo. Mereka mempersembahkan hasil workshop collective creative. Selama 3 hari (9-11 Desember 2013) mereka telah berlatih dan menciptakan kreasi musik kolaboratif. Terdiri atas idiom musik Brazil dan musik tradisi Indonesia. Total ada 6 komposisi lagu dan musik yang dimainkan secara apik. Antara lain berjudul “Music Color”, “Bezo”, dan lain-lain. 

Di beberapa komposisi Lica Cecato memegang gitar dan menyanyi. Ia ditemani vokalis dari Fombi, Nisfulail Dwi Puspita. Pada alat musik pun relatif variatif tapi tetap terjaga keharmonisannya. Ada tabuhan kendang Sunda serta bonang Jawa dari Gigin, petikan gitar akustik dari Braniawan dan Praditya, hentakan jimbe dan drum dari Rukaya dan Tommy, serta alunan piano dan pianika dari Putri Dinda dan Gigih Pradipta. Irama samba ala Brazil dan sentuhan etnis ala Nusantara mengundang penonton untuk turut bergoyang bersama. 

Di jeda antar lagu,  Lica Cecato aktif berinteraksi dengan para penonton. Tapi karena menggunakan pengantar bahasa Inggris,  Nisfulail Dwi Puspita harus merangkap sebagai penerjemah. Cecato mengatakan, “This is the quality of music that will never be made again.Thank you for being here.” Artinya kurang lebih, inilah kualitas sebuah musik, apa yang telah dimainkan tak bisa dibuat sama persis di lain waktu. Terima kasih telah hadir di sini. (Red)

Editor dan Foto: Nugroho A - Yogyakarta

Tidak ada komentar: