Desember 05, 2013

CD Audio Babad Suci Prajanjian Lawas Diluncurkan

Dimuat di Targetabloid.com, Jumat/6 Desember 2013

Yogya,Targetabloid-Kamis malam (5/12/2013) di Wisma Mahasiswa, Jl. Dr. Wahidin 54, Klitren Lor, Yogyakarta,  Komunitas Saung Jogja (KSJ) dan Pusaka Institute meluncurkan CD Audio Babad Suci Prajanjian Lawas. Puluhan hadirin duduk melingkar lesehan di aula sembari menyimak nukilan babad warisan leluhur tersebut.

Menurut Leonardo Budi Setiawan dari Pusaka Institute, biasanya leluhur kita menuliskan babad dengan bahasa daerah untuk menceritakan narasi sejarah. Dalam tradisi Jawa, masyarakat mengenal Babad Tanah Jawa yang cukup legendaris.

“Pada rentang 1970 sampai 1980-an pernah beredar buku Babad Suci I: Prajanjian Lawas dan Babad Suci II: Prajanjian Anyar. Kedua buku tersebut merupakan hasil penulisan ulang atas 2 bagian besar dalam Alkitab, yakni Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kedua seri Babad Suci tersebut bukanlah Kitab Suci, melainkan kumpulan cerita yang disusun berdasarkan sumber utama Kitab Suci,” imbuhnya.

Leonardo menambahkan bahwa karya ini sekadar titik awal. Kalau sukses maka akan diteruskan dengan dokumentasi CD Audio Babad Suci II: Prajanjian Anyar dan naskah-naskah kuno dari berbagai tradisi agama dan budaya lainnya. Ini sebagai bagian dari upaya terus-menerus untuk menghidupkan arsip-arsip.

Petikan Babad Suci Prajanjian Lawas sempat diputarkan dan dibacakan langsung dengan diiringi alunan gamelan Jawa dan ilustrasi gambar artistik. Antara lain kisah penciptaan Adam dan Hawa di Taman Firdaus, kisah pengorbanan Abraham, kisah Musa yang memimpin rakyat Israel keluar dari Mesir, kisah turunnya 10 Perintah Allah di gunung Sinai, kisah pertempuran antara Daud versus Goliath, dan kisah tentang Nabi Yakob.

Usai mencicipi secuil isi CD Audio Babad Suci Prajanjian Lawas tersebut. Kresna Duta memoderatori sesi diskusi dan tanya-jawab. Ia mengundang para narasumber, yakni Ketua Komisi Sosial (Komsos) KAS (Keuskupan Agung Semarang), Rm. Petrus Nugroho Agung Pr; Romo Bagus Aris SJ selaku tuan rumah dari Wisma Mahasiswa; Leonardo Budi Setiawan dari Pusaka Institute; dan Probo dari perwakilan Komunitas Saung Jogja (KSJ).

Romo Nugroho Agung menyampaikan kekagumannya karena di era modern seperti saat ini masih ada orang muda yang punya hati pada tradisi Jawa. Saat ditemukan pertama kali, katanya buku Babad Suci Prajanjian Lawas itu pun berdebu dan tanpa sampul. “Saya sempat mendengarkan isinya di mobil Komsos tadi. Tapi memang akan lebih meresap kalau CD audio tersebut didengarkan sambil santai dan tiduran di kamar,” imbuhnya.

Senada dengan pendapat Romo Bagus. Ia mengatakan bahwa iman bermula dari pendengaran. Tokoh-tokoh perjanjian lama pun sebagian besar menerima wahyu Tuhan lewat mimpi dan suara-suara. “Saya sangat mengapresiasi peluncuran CD Audio Babad Suci Prajanjian Lawas ini,” ujarnya.     

Probo dari Komunitas Saung Jogja (KSJ) mengaku sempat merasa kaget. Karena ia mengira dalam acara peluncuran dan diskusi ini yang datang orang-orang tua, tapi ternyata lebih banyak orang muda. Menurutnya salah satu tujuan dokumentasi naskah babad suci lewat bentuk keping CD audio ini untuk menginspirasi orangtua agar mau meluangkan waktu mendongeng lagi. “Di zaman modern ini, dongeng ditinggalkan, kesempatan berbicara antara orangtua dan anak-anak juga langka,” ujarnya.

“Ibarat sajian makan malam, CD Audio Babad Suci Prajanjian Lawas ini merupakan sajian antara. Bukan menu utama tapi juga bukan sekadar lauk-pauk. Terima kasih atas apresiasi dan masukan dari para hadirin sekalian. Bagi saya begitu sebuah karya dipublikasikan maka si pembuat karya itu telah mati. Tapi begitu karya tersebut diapresiasi dan diintepretasi, maka bisa hidup kembali,” imbuhnya.

Wiwid, selaku pembawa acara memberi acungan jempol bagi keluarga yang turut mendukung. Sebab tampak ibunda Mas Probo turut menyimak sejak awal hingga akhir acara. “Sungguh potret seorang ibu yang merelakan putra-putrinya untuk terus berkarya,” tandasnya.

Salah satu hadirin, Lilik Krismantoro, aktivis pemuda dari Yogyakarta pun mengatakan bahwa nilai keutamaan bisa diwariskan lewat kisah. “Zaman ini kita membutuhkan banyak penutur. Salut untuk Komunitas Saung Jogja (KSJ) dan Pusaka Institute yang telah meluncurkan CD Audio Babad Suci Prajanjian Lawas. Karena selama ini kita cenderung terkolonisasi oleh citraan visual. Padahal media audio bisa lebih merangsang imaginasi dan kreativitas,” pungkasnya.( RED )

Editor dan Foto : Nugroho A-Yogyakarta

Tidak ada komentar: