Maret 26, 2008

APRESIASI BUKU MAWAR MISTIK

Dimuat di website http://www.anandkrishna.org

APRESIASI BUKU MAWAR MISTIK DI RADIO ELTIRA 102,1 FM JOGJA BERSAMA BAPAK ANAND KRISHNA, Sabtu 7 April 2007, jam 12.00-13.00 WIB

Menurut Bapak Anand Krishna, dosa adalah pikiran manusia. Senada dengan apa yang dikatakan oleh Almarhum Paus terakhir bahwasanya surga-neraka adalah state of mind alias keadaan yang kita lewati dalam keseharian hidup. Kita yang menciptakan-kita pula yang mengakhiri. Kuncinya ialah dengan menjadi ceria dan membagikan keceriaan tersebut pada sesama, "Be Joyful and Share Your Joy With Others."

Di Jakarta ada Klub Tawa, diawali dengan 30 orang 2 tahun lalu. Kini tiap dua minggu sekali, Pesta Rakyat di Monas dihadiri oleh 3.000-an orang. Kita tertawa, menyanyi dan menari bersama dan nggak ada masalah. Di Joglosemar ini kita juga mengadakan rutin 2 minggu sekali di Borobudur dan Prambanan.

Menanggapi penelpon yang masuk, Bapak Susilo bertanya kenapa agama justru menyebabkan perpecahan di bangsa ini? Bapak Anand Krishna menngatakan bahwa tak ada yang salah dengan religi, agama, ritual dan sebagainya. Yang utama adalah "spirit" di balik ritual tersebut. Ajaran spiritual Nabi Isa yang tertinggi tertuang dalam sepenggal kalimat pendek, "Cintailah tetanggamu". Kini kita lupa, sebelum mencintai tetangga kita tanya dulu kolom agama di KTP-nya apa? Kita musti mulai dari diri sendiri, dari hal-hal sederhana di lingkungan kita masing-masing.

Moderator dari Radio Eltira FM bertanya, "Bagaimana Pak Anand kalau tetangga se-RT itu menyebalkan. Bukankah ada ayat dalam Injil yang mengatakan kalau kita ditampar pipi kiri berikanlah pula pipi kananmu. "Sederhana, sekali-kali kirimi kue pada tetangga itu. Kalau di tampar satu pipi, tak usahlah beri pipi yang lainnya," canda Pak Anand. "Iya lho…para pendengar sekalian, tatapan Pak Anand ini begitu teduh, membuat kita merasa adem di studio ini" ujar Moderator untuk lebih mencairkan suasana.

"Apakah ada latihan meditasi rutin di Joglosemar ini, siapa tahu ada pendengar yang hendak mencicipi " lanjut Moderator. "Ya ada, kalau di Jogja ini, kita memakai salah satu aula di UGM (sekarang di Perum Dayu Permai P-18, Jakal Km 9) nanti bisa kita informasikan kontak person dan no telpon yang bisa dihubungi."

Kembali ada sms masuk, yang bertanya tentang segmen pembaca buku ini. "Buku ini diperuntukkan bagi semua orang. Memang dari penerbit ada peringatan, tapi saya oka-oke saja. Orang-orang yang belum kenal Nabi Isa semoga setelah membaca buku ini bisa lebih mengenal ajaran-ajaran beliau yang begitu universal."

Selanjutnya sms dari Rani, "Bagaimana menurut Bapak mengenai isu yang menyatakan bahwa Yesus menikah dengan Maria Magdalena? Dan apa pentingnya buku ini bagi umat lain?" "Kalau memang Yesus menikah dengan Maria Magdalena, so what? Itu tak akan mengurangi Kekristusan Sang Nabi. Tak ada, suka-suka kita aja, mau baca silakan, tidak silakan." jawab Pak Anand dengan santai.

Sms lain masuk dari Nugroho di Soropadan, "Kenapa Yesus begitu sayang dengan Maria Magdalena?" "Wah saya harus tanya pada Yesus nih," canda Pak Anand. "Para rasul pernah mengkritik Maria Magdalena yang membasuh kaki Yesus dengan minyak yang begitu mahal. Mereka bilang lebih baik uang tersebut diberikan untuk fakir miskin. Namun apa jawab Yesus, fakir miskin akan selalu ada dalam setiap zaman. Yang terpenting adalah reseptifitas dan getaran kasih kita kepada orang yang kita sayangi, entah itu orang tua, Guru atau apapun."

Sari dari Gejayan bertanya bagaimana Bapak bisa menulis buku begitu banyak? Dan berapa lama Bapak menyelesaikan buku Maria Magdalena ini? "Saya biasanya menulis dengan seminimal mungkin referensi, mengalir saja. Untuk buku ini saya menyelesaikannya dalam sebulan."

Budi seorang peng-sms lain bertanya, "Bagaimana kalau kita ingin belajar sessuatu tapi dilarang oleh orang tua?" Pak Anand menanggapi, "Jika kita sudah cukup dewasa maka kita bisa memutuskan mana yang terbaik untuk kita sendiri."

"Apakah ada protes atau kritikan berkait tulisan dan aktivitas Bapak? "tanya Moderator "Ya ada, hampir setiap minggu saya menerima sms, e-mail semacam itu, but it'ok, fine-fine saja." Jawab Pak Anand.

Totok seorang penelpon lain bertanya, "Pak kenapa Maria Magdalena dipersonifikasikan dengan bunga Mawar? "Mawar tidak pamer keindahannya, ia menyebarkan keharumannya tanpa gembar-gembor. Ia tercerahkan dan mencerahkan. Indah bagi mereka yang melihatnya."

"Apakah penerbitan buku ini mengambil momentum Paskah?" tanya Sang Moderator lebih lanjut. "Tidak sih, sebenarnya saya merencanakan buku ini bisa beredar saat Natal tahun lalu" jawab Bapak.

Astuti dari Lempuyangan bertanya via sms, "Apakah buku ini fiksi atau non fiksi?" "Bukan kedua-duanya, bukan pula tafsir resmi dari Gereja. Saya terobsesi dengan apresiasi, bukan sebatas toleransi, artinya kita bisa menghormati semua Nabi yang ada seperti kita menghormati Nabi yang ada dalam agama kita. Saya dekat dengan semua agama, lintas agama. Ritual adalah urusan pribadi kita dengan Allah, Bapa di Surga, Buddha, Widhi, Tao apapun sebutannya" jawab Bapak.

Michael dari Magelang bertanya tentang hukum aksi-reaksi, "Dosa kita memang dimaafkan tapi tetap saja kita harus menanggung akibat dari perbuatan kita." "Ya setiap pikiran, ucapan dan tindakan merupakan sebab dan ada akibatnya. Tak bisa bila kita berbuat baik 10 kali lantas berbuat jahat 2 kali, lantas perbuatan baik masih 8. Bukan seperti itu." jelas Pak Anand.

"Ketika menulis Buku Mawar Mistik ini saya sedang jatuh cinta dengan Maria Magdalena, yang ada di kepala saya hanya Dia, Dia, Dia. Saya merasa mendapat insight dan saya kaitkan dengan Maria Magdalena, bulan depan segera terbit buku lain tentang pesan-pesan Mahamaya. Sebenarnya sudah jadi bahkan dalam dua bahasa : Indonesia dan Inggris, tapi saya merasa perlu memberikan penjelasan berkait 365 poin (satu hari satu, untuk setahun penuh) tersebut."

"Kasih tak dapat dijelaskan. Ibarat orang bisu yang mencicipi gula. Ia tak bisa menjelaskan rasa manis itu seperti apa. Ia hanya senyam-senyum saja." jawab Bapak Anand ketika ditanya tentang makna Kasih oleh Sang Moderator.

Mbak Jati dari Gramedia menjelaskan kenapa Gramedia berani menerbitkan buku-buku Pak Anand Krishna walau pernah terjadi kontroversi seperti pada tahun 2001 lalu. Selalu ada sisi menarik yang diulas oleh Bapak Anand krishna dalam 90-an buku karya beliau sehingga Gramedia siap menanggung apapun resikonya. Kini telah terbit pula buku terbaru Karya Bapak Anand Krishna berjudul "The Gita of Management."

Pertanyaan terakhir Pak Anand, "Inspirasinya apa sehingga bapak bisa menulis buku ini? tanya Moderator penasaran. "Dulu saya seorang pengusaha lantas pada tahun 1991 saya divonis mati karena mengidap Leukemia (kanker darah). 15 tahun lalu saya bertemu dengan beberapa orang, bukan pertemuan gaib, melainkan pertemuan biasa seperti sekarang ini. Itu membuka wawasan saya berkait Maria Magdalena. Sudah sejak lama saya hendak menulis tentang Maria Magdalena, tapi ternyata baru sekarang kesampaian bisa menulis buku tentang tokoh satu ini," jawab Pak Anand sekaligus mengakhiri acara interaktif ini.

Tidak ada komentar: