1 Juni 2007 - Sekilas Info dari Acara Napak Tilas NIM di Makam Bung Karno dan Trowulan Majapahit
Pada tanggal 1 Juni 2007 lalu teman-teman National Integration Movement (NIM) Joglosemar bekerjasama dengan NIM Kediri, Surabaya dan beberapa kawan dari Blitar dan Magetan (total 41 org) mengikuti upacara Grebeg Pancasila di Alun-Alun Blitar. Ini memenuhi undangan Bapak Walikota Djarot Saiful Hidayat SE. Yakni dalam rangka Perayaan Hari Kelahiran Pancasila ke-62, mulai jam 7-9.00 WIB.
Lantas pada jam 10-11.00 WIB NIM mengadakan Pesta Rakyat di halaman Makam Bung Karno bersama masyarakat Blitar yang datang dari puluhan kelurahan se-Jatim. Kebetulan pada saat itu ada acara Kenduri Pancasila. Yakni doa syukur dan pembagian berkat gunungan/tumpeng raksasa pada segenap warga yang hadir. Terdiri dari pelbagai hasil bumi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, nasi kuning, ingkung ayam, dst.
Pada saat Pesta Rakyat Bapak Walikota ikut berjoget lho karena ketika beliau lewat seusai mengikuti Kenduri, kita tengah menyanyikan lagu Terajana "Bhinneka Tunggal Ika". Tampak pula wartawan dari LKBN ANTARA meliput acara unik ini.
Setelah Pesta Rakayat seluruh punggawa NIM berziarah ke makam Bung Karno "Sang Proklamator RI tercinta". Suasananya begitu teduh. Putra Sang Fajar seolah tersenyum melihat anak-anak bangsa yang berkomitmen menjaga keutuhan NKRI sampai titik darah penghabiasan. Acara hari tersebut dilanjutkan dengan napak tilas ke Candi Penataran (Simbol Shiva), Pura Mpu Barada (Tokoh yang membelah Kediri menjadi 2) dan Petilasan Bhagavan Jayabaya.
Kemudian pada Sabtu 2 Juni 2007, rombongan NIM napak tilas sowan pada para leluhur kita di Trowulan Majapahit. Yakni Ke Candi Bringin Lawang, Museum Trowulan, Pendopo Agung Trowulan, Petilasan Raden Wijaya di mana beliau bersemedi dan mendapat wangsit guna mendirikan Majapahit sekaligus tempat Mahapatih Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa, tak akan mengecap kenikmatan berlebih sebelum Nusantara bersatu.
Lantas perjalanan dilanjutkan ke Candi Bajang Ratu, Brahu dan Maha Vihara Mojopahit di mana terdapat patung Buddha tidur raksasa. Di tiap tempat-tempat sakral tersebut, para anak bangsa peduli tanah air dan Bumi meluangkan ruang dan waktu guna duduk hening, mengucapkan afirmasi Cinta Semesta, berdoa 5 agama, menyanyikan lagu cinta dan kebangsaan.
Secara keseluruhan atas berkat rahmat Keberadaan seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan berkobar. Bende Mataram, Indonesia Pasti Jaya!
Lantas pada jam 10-11.00 WIB NIM mengadakan Pesta Rakyat di halaman Makam Bung Karno bersama masyarakat Blitar yang datang dari puluhan kelurahan se-Jatim. Kebetulan pada saat itu ada acara Kenduri Pancasila. Yakni doa syukur dan pembagian berkat gunungan/tumpeng raksasa pada segenap warga yang hadir. Terdiri dari pelbagai hasil bumi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, nasi kuning, ingkung ayam, dst.
Pada saat Pesta Rakyat Bapak Walikota ikut berjoget lho karena ketika beliau lewat seusai mengikuti Kenduri, kita tengah menyanyikan lagu Terajana "Bhinneka Tunggal Ika". Tampak pula wartawan dari LKBN ANTARA meliput acara unik ini.
Setelah Pesta Rakayat seluruh punggawa NIM berziarah ke makam Bung Karno "Sang Proklamator RI tercinta". Suasananya begitu teduh. Putra Sang Fajar seolah tersenyum melihat anak-anak bangsa yang berkomitmen menjaga keutuhan NKRI sampai titik darah penghabiasan. Acara hari tersebut dilanjutkan dengan napak tilas ke Candi Penataran (Simbol Shiva), Pura Mpu Barada (Tokoh yang membelah Kediri menjadi 2) dan Petilasan Bhagavan Jayabaya.
Kemudian pada Sabtu 2 Juni 2007, rombongan NIM napak tilas sowan pada para leluhur kita di Trowulan Majapahit. Yakni Ke Candi Bringin Lawang, Museum Trowulan, Pendopo Agung Trowulan, Petilasan Raden Wijaya di mana beliau bersemedi dan mendapat wangsit guna mendirikan Majapahit sekaligus tempat Mahapatih Gajah Mada mengikrarkan Sumpah Palapa, tak akan mengecap kenikmatan berlebih sebelum Nusantara bersatu.
Lantas perjalanan dilanjutkan ke Candi Bajang Ratu, Brahu dan Maha Vihara Mojopahit di mana terdapat patung Buddha tidur raksasa. Di tiap tempat-tempat sakral tersebut, para anak bangsa peduli tanah air dan Bumi meluangkan ruang dan waktu guna duduk hening, mengucapkan afirmasi Cinta Semesta, berdoa 5 agama, menyanyikan lagu cinta dan kebangsaan.
Secara keseluruhan atas berkat rahmat Keberadaan seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan berkobar. Bende Mataram, Indonesia Pasti Jaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar