Agustus 23, 2013

Catatan Kreatif Yoris Sebastian

Dimuat di Majalah Pendidikan Online Indonesia, Sabtu/24 Agustus 2013

Judul        : Yoris Sebastian’s 101 Creative Notes
Penulis     : Yoris Sebastian
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan    : IV/ April 2013
Tebal        : 207 halaman
ISBN        : 978-979-22-9114-8

Suatu hari kami sedang shooting 13 episode untuk ditayangkan di sebuah stasiun TV swasta. Sedianya pada saat episode Andra and The Backbone shooting di Jembatan Balerang, kami sudah berusaha keras mendapatkan izin menutup dan membuka jembatan selama shooting berlangsung. Tapi apa mau dikata, pagi-pagi awan sudah hitam sehitamnya. Sebentar lagi terasa akan turun hujan.

Saya berangkat dari hotel dengan perasaan was-was. Kalau sampai diundur, berapa biayanya? Apakah Andra and The Backbone bisa? Jangan-jangan sudah ada kontrak lagi. Saya cuma bisa berdoa. Minta yang wajar, supaya bisa shooting walau langit sangat gelap. Tapi apa yang terjadi? Pelan tapi pasti, langit menjadi biru sebirunya (halaman 203).

Begitulah testimoni Yoris Sebastian dalam buku ini. Prinsip hidup juara International Young Creative Entrepreneur of the Year Awards 2006 dari British Council di London tersebut sederhana tapi mendalam, “Manusia berusaha, Tuhan yang menentukan.” Artinya seberapa kuatnya kita berupaya tapi pada akhirnya semua ditentukan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, pemecah rekor MURI untuk program Destination Nowhere di tahun 2003 itu selalu memohon berkat dari Tuhan. Sehingga niat baik yang ia lakukan bisa berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang.

Focus on impact alias fokus pada dampak menjadi jurus kreatif lainnya. Pendiri OMG Consulting pada tahun 2007 tersebut mencetuskan istilah Gen Flux. Intinya, tidak peduli jabatan kita apa, tidak peduli pengalaman kita apa, selama kita memberikan impact yang luar biasa, lakukanlah! Ironisnya, dewasa ini orang masih suka dengan pertemuan rutin (routine) padahal baginya impact adalah yang terpenting. Ia selalu fokus pada impact dari sebuah proyek.

Misalnya, saat memberi pelatihan hidup kreatif, setiap presentasi tujuannya bukan untuk menunjukkan Yoris Sebastian bagus tapi untuk memberikan value yang terbaik bagi peserta seminar atau workshop tersebut. “Berikanlah ilmu kreatif kita 100% kepada orang lain, niscaya kita akan terus dapat ilmu kreatif yang baru,” tulisnya di halaman 187 dengan tajuk Good Karma.

Sistematika buku ini terdiri atas 101 catatan kreatif General Manager Hard Rock Cafe termuda di Asia saat berusia 26 tahun (GM termuda kedua di dunia). Mulai dari pemikiran, pengamatan, tindakan, mengajarkan ke orang lain sampai pada akhirnya perasaan pribadi dan tentu ditutup dengan doa syukur kepada Tuhan, Sang Maha Kreatif. Judulnya sebagian besar menggunakan bahasa Inggris antara lain “Have a Good Sleep”, “A Broad Perspective”, “Watch Inspiring Movie”, “Tenacity”, “Listen”, “Initiate Conversation”, dll. Pada setiap halaman genap tersaji pula foto, gambar, ilustrasi, dan kata-kata mutiara. Sehingga tatkala pembaca menikmati buku ini, niscaya otak kiri dan kanan sama-sama terpuaskan.

Penerima penghargaan dari Markplus untuk program musik mingguan rancangannya, I Like Monday ini juga membuka kartu rahasia untuk konsisten kreatif dan sukses. Ternyata investasi termahal pertamanya bukan mobil melainkan kasur. Kenapa? Karena sadar atau tidak sadar sepertiga dari hidup kita di dunia ini dihabiskan di tempat tidur.

Lazimnya, manusia tidur sekitar 8 jam dalam sehari. Naik mobil saja belum tentu seperempat atau seperenam waktu hidup manusia. Jadi ia lebih mementingkan kasur ketimbang mobil. Dengan kasur yang luar biasa nyaman, tidur jadi lebih berkualitas. Penelitian mutakhir juga membuktikan bahwa tidur yang cukup juga berimbas ke peningkatan kreativitas (halaman 23).

Selanjutnya, peraih penghargaan Indonesian Young Marketers Awards 2003 dari Indonesian Marketing Association itu mengutip pula tesis Jose Mourinho, pelatih baru The Blues Chelsea, “Pemain bola yang hebat tidak akan bisa sukses kalau dia hanya belajar sepak bola.” Oleh sebab itu, penulis juga belajar melukis, memotret, dan graphology. Bukan untuk menjadi ahlinya tapi sekadar menambah keterampilan dan memperkaya kreativitas diri.

Buku setebal 207 halaman yang telah mengalami cetak ulang keempat ini sebuah inspirasi positif bagi segenap anak negeri. “Saya hanya ingin lebih banyak orang yang sukses karena kreatif seperti para pembaca buku saya yang pertama, Creative Junkies,“ tulis pemenang tingkat regional, Asia Pacific Entrepreneur Awards 2008 untuk kategori Most Promising tersebut. Selamat membaca dan salam kreatif!

13773219961714881473

Tidak ada komentar: