Juni 14, 2013

Mengajarkan Kebajikan dalam Diam

Dimuat di Majalah Pendidikan Online Indonesia edisi Cetak, Juni 2013

Judul: 4 Cermin Flora, Rahasia Membangun Karakter Terbaik
Penulis: Dhony Firmansyah
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: 1/September 2012
Tebal: xxiii + 196 halaman
ISBN: 978-979-22-8754-7
Harga: Rp55.000

Alam semesta merupakan universitas besar kehidupan, tempat manusia belajar nilai-nilai keutamaan. Salah satu fakultasnya ialah dunia tumbuh-tumbuan. Nah buku, “4 Cermin Flora, Rahasia Membangun Karakter” ini mendokumentasikan pengamatan jeli Dhony Firmansyah.

Terkait kontribusi hidup manusia misalnya, ada tiga tanaman yang bisa menjadi sumber inspirasi.  

Pertama, manusia yang berkarya ibarat pohon pisang. Ia hanya berbuah sekali seumur hidup. Pasca berbuah, pohon pisang langsung mati.

Kedua, manusia yang berbuah ibarat pohon rambutan. Berbeda dengan pohon pisang, rambutan dapat berbuah berkali-kali. Usia pohon rambutan juga relatif panjang. Tapi ia hanya berbuah setahun sekali. Sebab rambutan termasuk kategori buah musiman.

Ketiga, manusia yang berbuah seperti pohon kelapa. Ia seolah tak mengenal musim. Nyiur terus berbuah sepanjang tahun. Selain itu, tidak seperti buah pisang dan rambutan yang baru bisa dikonsumsi tatkala sudah matang, kelapa - walau masih muda -  pun sudah berguna sebagai penawar racun dan nikmat sekali rasanya. Dalam konteks ini, manusia perlu belajar dari pohon kelapa, “Terus berbuah sepanjang waktu tanpa kenal batas usia (halaman 104).”

Latar belakang akademis penulis buku ini memang dari fakultas MIPA. Ia alumnus S1 jurusan Biologi Universitas Airlangga, spesialisasinya pada  kajian mikrobiologi. Lantas, pria kelahiran kota pahlawan tersebut melanjutkan studi S2 di Pendidikan Sains Universitas Negeri Surabaya. Menurutnya, tumbuhan Coco Der Mer ialah tanaman dioecious berbakal buah terbesar di dunia. Sebab bobot satu bijinya saja bisa mencapai 20kg.

Tak melulu menyadap inspirasi dari tumbuhan, buku ini dibumbui juga kisah inspiratif Nick James Vujidic yang terlahir difabel. Bayi mungil tersebut tak memiliki tangan dan kaki. Pada usia 8 tahun, Nick sempat ingin bunuh diri.  Kendati demikian, sang ibu terus menyuntikkan semangat. “Hidupmu harus bermanfaat bagi sesama. Selalu ada kesuksesan dan kegagalan dalam hidup kita. Tapi jangan berkata bahwa kamu selalu gagal selamanya. Sebab tak ada kegagalan yang abadi,” pesan ibunda tercinta (halaman 63).

Secara sistematis buku ini menyajikan 4 cermin sebagai wahana refleksi diri, antara lain bab “Personalitas Flora,” “Mentalitas Flora,” “Moralitas Flora,” dan “Spiritualitas Flora. ” Pada akhir masing-masing topik bahasan tersedia worksheet (lembar kertas kerja). Sehingga tak berhenti pada pemahaman semata, tapi sungguh ada praktiknya.

Lantas, pohon bakau (Rhizophora sp.) menjadi teladan ihwal kegigihan. Walau berada di lingkungan tak sehat, “ia” tetap bisa survive (bertahan hidup). Bakau bertumbuh dan berkembang di daerah ekstrem. Kondisi pesisir pantai memang cenderung berawa-rawa dan berlumpur.

Lazimnya, tanaman lain langsung mengalami plasmosis (cairan keluar dari inti sel). Karena asupan kadar garam (salinitas) terlalu tinggi. Namun, tidak demikian dengan mangrove (kumpulan tanaman bakau). Mereka mengeluarkan kelebihan garam lewat kelenjar di bawah lembaran daunnya.

Sistem perakaran bakau juga kedap air garam. Bahkan, tumbuhan tersebut bisa menawarkan air laut. Kenapa? Karena 97 persen garam telah tersaring di luar batang. Artinya, tatkala manusia terpaksa berada di lingkungan tak sehat, ia musti membangun proteksi diri layaknya tanaman bakau. Sehingga gempuran pengaruh buruk tak mempan. Caranya dengan senantiasa mengingat nama Tuhan. Selain itu, bacaan bermutu dan tayangan edukatif musti jadi santapan rohani (halaman 145).

Buku setebal 196 halaman ini niscaya mendekatkan pembaca dengan alam sekitar. Ternyata dunia flora senantiasa mengajarkan kebajikan dalam diam. Dengan melakoni nilai keutamaan tersebut, manusia niscaya tumbuh laksana tanaman hidroponik. Senantiasa berbuah walau tanpa tanah,  cairan H2O menjadi sumber penghidupannya. Selamat membaca!
1371171615170522520
Sumber Foto: http://www.grazera.com/

Tidak ada komentar: