Oktober 06, 2008

Menyikapi Rencana Eksekusi Mati Amrozi Cs

Dimuat di Rubrik Forum, Media Indonesia, 2 Agustus 2008

Kita percaya pada gerakan anti-kekerasan (non violence). Kita menolak kekerasan (ahimsa) dalam segala bentuk dan dengan dalih apapun, termasuk pemahaman sempi (baca:fanatik) agama. Namun, kita juga menyadari kadang kala masyarakat memerlukan shock therapy yang notabene melibatkan 'kekerasan' seperti halnya dalam operasi medis.

Kita tidak membenci para pelaku bom Bali, tapi kita juga tidak akan tinggal diam menyaksikan tindakan biadab yang memakan korban sesama anak bangsa dan warga dunia, serta mengkhinati nurani lembut kemanusiaan kita.

Sebab itu, kita mesti melihat hukuman mati bagi Amrozi dkk dalam jangka waktu dekat ini sebagai peringatan kepada para pendukung mereka dan penegasan bahwa kekerasan bukanlah suatu metode pemecahan masalah.

Eksekusi mati bagi mereka perlu dilaksanakan segera. Yakni dalam rangka menegakkan hukum positif di Indonesia dan menjaga ketentraman hidup bermasyarakat yang Bhineka Tunggal Ika dari Sabang sampai Merauke.

Kita mengajak segenap elemen bangsa untuk pada hari dan tanggal saat para pelaku bom Bali tersebut dieksekusi mati. Tepatnya di pagi hari, jam 9 WIB, bersama-sama kita akan berdoa sesuai agama dan keyakinan kita guna mengiringi arwah para penjahat tersebut dan juga demi perdamaian dunia.

Kita memohon kepada masyarakat Indonesia dan warga dunia untuk secara tulus bersama berdoa atas nama kasih, perdamaian dan harmoni. Sebab, kita mengamini bahwa satu langkah kecil tersebut niscaya menyadarkan para penganut aliran garis keras bahwa Cinta adalah satu-satunya solusi atas pelbagai problematika kemanusiaan di atas muka bumi dewasa ini.

Tidak ada komentar: