Oktober 06, 2008

Spirit Kemandirian

di Harian Joglosemar pada 10-09-2008
http://harianjoglosemar.com/index.php?option=com_content&task=view&id=24028&Itemid=1

Selama ini Amerika Serikat tidak pernah mencetak uang sendiri karena telah mendapat hibah dari konsorsium 14 bank swasta. Selain itu pajak dari rakyat tak sepeserpun masuk ke kas negara sebab semuanya mengalir ke kantong korporasi tersebut (Tonton: www.zeitgeistmovie.com).

Situasi ini bermula sejak 1929. Tepatnya saat krisis ekonomi ”malaise” yang oleh aktivis pergerakan nasional disebut zaman meleset. Amerika mengalami defisit anggaran sehingga terpaksa meminjam uang dari konsorsium. Ironisnya, yang menjadi jaminan ialah aset seluruh rakyat. Itulah sebabnya kenapa Bung Karno lantang mengatakan, “Go to hell with your aid!”. Karena Putra Sang Fajar tahu bahwa Amerika Serikat tak memiliki kas negara.

Pelajaran yang bisa kita tarik dari pengalaman Paman Sam ialah jangan bergantung pada korporasi dengan mitos trickle down effect-nya. Saatnya bangsa ini kembali ke budaya lokal nusantara. Yakni spirit gotong-royong dan kemandirian yang senantiasa menjadi landasan hidup leluhur kita.

Bung Hatta telah mewariskan konsepsi Cooperative Society. Tugas sejarah kita untuk membumikan visi Sang Putra Andalas demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sebab demokrasi bukan melulu pada ranah politik, melainkan juga perlu menyentuh urusan perut rakyat. Salam Indonesia!

Tidak ada komentar: