Februari 15, 2013

Anand Krishna Melapor ke Polda Bali

1360998988899614172
Anand Krishna (Sumber Photo : Beritabali.com )

Sabtu, 16 Februari 2013 (11:30 Waktu Bali), Anand Krishna sedang menuju Polda Bali untuk melaporkan tindakan sewenang-wenang dari Kejari melakukan eksekusi paksa.

Menurut Muslihah Razak langsung dari lokasi kejadian, “Banyak para peserta Ashram dipukuli, digebuki dan dibanting termasuk para perempuan, tanpa ada perlawanan sama sekali.”

Berikut ini link video yang diunggah oleh Su Rahman di You Tube, tindak pelanggaran HAM tersebut telah menjadi sorotan dunia internasional.

Sacha Stone aktivis international pendiri Humanitad Foundation berteriak menghentikan aksi biadab itu. Simak langsung di http://www.youtube.com/watch?v=lPRy8iPgpzs&feature=youtu.be

Oh Tuhan… berikan kami rasa aman dan damai untuk tinggal bekerja dan berkarya di negeri ini. Lindungilah kami dari upaya-upaya oknum penguasa yang mencoba membungkam suara kebangsaan dan perdamaian Anand Krishna.

Dukungan lain datang dari Prof. M.A.S Hikam. Dalam jejaring sosial twitter @mashikam:

13609938341390470807

Menurut Sacha Stone, ”Anand Krishna telah mengabdikan dirinya bagi pelayanan kemanusiaan, melakukan lebih banyak untuk menggaungkan keselarasan (harmony) lintas agama/kepercayaan, perdamaian, dan keadilan sosial dibandingkan orang lain dalam sejarah peradaban Indonesia.

Tapi sungguh ironis orang baik itu sekarang harus menjadi korban penyalahgunaan/penyelewengan hukum, skala ini tidak sesuai dengan lembaga hukum lainnya di negara-negara demokrasi saat ini.

Sejatinya, itu tidak tercermin dengan baik di negara yang indah ini, di negara muda yang mulia ini, ini tidak tercermin dalam keramahan sikap masyarakat Indonesia. Jadi rubahlah kalau mereka tak lagi melayanimu. Rubahlah ketika aturan dan integritas mereka yang bertanggungjawab dalam penegakan hukum bisa diajak kompromi.

Ini merupakan tanggungjawab semua orang bebas, untuk berjuang menegakkan kebebasan manusia yang sakral itu. Sehingga tetap lestari abadi, karena ini adalah hak asasi yang mendasar untuk seorang manusia di dunia bangsa manusia.

Fair, didengarkan di depan publik, oleh kelompok yang independen dan tidak memihak dalam dakwaan tuntutan kriminal ialah hak asasi yang paling mendasar untuk seorang manusia di planet ini. Dalam kasus ini, sangat jelas bahwa tidak ada satu orang pun berkehendak baik akan menganggap Mahkamah Agung (MA) yang memutuskan kasus Anand Krishna adil, terbuka pada masyarakat, independen, atau pun tidak memihak. Semuanya tidak demikian.

Oleh sebab itu, marahlah rakyat, ya marahlah melihat hal ini terjadi. Karena kalau ini bisa terjadi pada orang itu (sambil menunjuk ke Pak Anand) maka bisa pula terjadi pada kamu, kamu, kamu, kita semua!

Ketika hak asasi manusia dilanggar seperti ini, tak ada seorang pun yang bisa aman hidup di dunia ini, tidak ada!

Ada 197 negara di seluruh dunia, 90 di antaranya kami perjuangkan penegakan hukumnya, dan benar dokter, anda benar, ada agenda besar di sini, agenda politik, agenda agama, agenda filosofi, agenda intelektual, dan mereka mempermainkan isi pikiran dan hati kalian semua.

Orang baik itu, maafkan saya Pak, orang baik itu (sambil menujuk ke Pak Anand) dipakai untuk bisa menyetir agenda itu, kalau orang itu pun sampai kalah, itu akan membuat kita semua ketakutan, ini akan membuat kita semua dengan penuh ketakutan (seperti ini sambil memperagakan gesture mengkeret).

Tidak! Tidak! Tidak! Marahlah sekarang juga! Karena bisa jadi tidak ada hari esok untuk berjuang. Dan saya bicara tentang amarah yang berasal dari dalam hati, yang sungguh disebut cinta…

Ya! Pemerintahanmu semestinya melayanimu, lembaga peradilan juga seharusnya melayanimu, MA ialah yang paling tinggi dalam lembaga peradilan. Ketika ia tidak berfungsi dengan baik, rubahlah sekarang!” (Sumber: http://hukum.kompasiana.com/2012/08/08/suara-dari-bali-untuk-keadilan-dan-hak-asasi-manusia-ham/)

Mohon Doa dan Dukungan Saudara/i Semua untuk Anand Krishna dan Tegaknya Keadilan di Bumi Nusantara _/♥_ Terimakasih

Tidak ada komentar: