April 19, 2011

10 Dokter Minta Anand Boleh Pulang

OPINI | 19 April 2011 | 17:55 9 0 Nihil
http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/19/10-dokter-minta-anand-boleh-pulang/

1303210336876467522Selasa (19/4/2011) hari ke-42 Anand Krishna mogok makan demi keadilan. Kondisi aktivis spiritual lintas agama ini kian gawat. Ia sempat muntah. Cairan empedu keluar dari lambungnya. Tim dokter di RS Polri merasa khawatir, mereka berpendapat perawatan apapun tidak bisa memulihkan kesehatan Anand. Kecuali ia mendapat asupan makanan secepatnya.

Tim dokter mengambil darah Anand. Kemudian memeriksa pangkreas dan livernya. Secara fisik kondisi Anand sangat lemah. Ia terus-menerus memejamkan mata.

Su Rahman, seorang aktivis lintas agama berpendapat, “Hukum musti berlandaskan nilai kemanusiaan!” Saat ini kita mempertaruhkan nyawa seorang anak manusia, putra terbaik bangsa. Ia memohon kepada Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan Hari Sasangka agar mencabut surat penahan yang dikeluarkan pada 9 Maret 2011. Sehingga Anand dapat dirawat jalan di rumah. Pemulihan kesehatan sangatlah mendesak. Sebelum semuanya menjadi terlambat.

Kemudian baru kita bisa kembali menjalankan proses persidangan Anand. Dengan kondisi yang lebih baik dan sehat. Berita aksi mogok makan Anand Krishna sudah disiarkan CNN, PeaceNext, dan Amnesty International sehingga menarik perhatian para aktivis HAM dunia.

Selain itu, 10 dokter meminta agar Anand Krishna boleh pulang. Mereka berharap secepat mungkin Anand memperoleh asupan makanan. Berikut 8 butir peryataan para dokter tersebut :

1. Infus aminofluid, ivelip, yang diberikan secara rutin kepada Anand Krishna, tidak bisa menggantikan fungsi makanan normal.

2. Kondisi internal organ Anand Krishna sudah pasti mengalami gangguan yang bisa fatal.

3. Selama 8 hari pertama berada di rutan tanpa infus, akhirnya AK kolaps di PN berarti daya tahan tubuhnya makin melemah.

4. Setelah 2 minggu dirawat, kondisi tekanan darah, kadar gula, dan jantungnya masih tidak stabil. Tapi akhirnya ia tetap dikirim balik ke rutan.

5. Di rutan kembali tanpa infus, dalam 3 hari saja, kondisinya memburuk dan dirujuk ke RS Polri.

6. Sejak hari pertama mogok makan hingga hari ke-23, walau sudah dirawat dan diberi infus, berat badan menurun 16 kg. Saat ini sudah pasti lebih dari itu.

7. Selama di RS Polri, walau diinfus kadar gulanya pernah menurun hingga 64. Jika ia tidak diberi suntikan glucose, maka bisa fatal.

8. Para ahli nutrisi pun tidak memiliki referensi yang cukup tentang kondisi seseorang yang tidak makan selama 40 hari dalam keadaan sadar.

Kami rakyat Indonesia kembali mengetuk hati nurani Hari Sasangka. Sekarang atau tidak sama sekali Pak Hakim. Acuhkan pihak-pihak yang mengingkari kemanusiaannya. Dengarkan nuranimu, nuraniku, nurani kita: Salam Indonesia!

Bebaskan Anand Krishna: http://www.freeanandkrishna.com/

Tidak ada komentar: